hukum.umsida.ac.id – Sephia Mayasari salah satu mahasiswa Progam Studi (Prodi) hukum menjadi anggota PHP2D yang lolos mewakili nama Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), pada Jum’at (17/9). Progam PHP2D adalah salah satu program kampus merdeka dimana kegiatannya yaitu berupa pembinaan dan pemberdayaan desa melalui masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa.
PHP2D bertujuan yaitu untuk menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha dan sejahtera.
Mahasiswa semester 5 itu mengungkapkan rasa senangnya bisa lolos progam tersebut. “Saya pribadi jujur senang dan bersyukur bisa terpilih dan mengikuti hibah ini sebab hibah ini ialah salah satu jenis dari kebijakan kampus merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan,” ujarnya.
Kerjasama tim yang baik menjadi salah satu bentuk keberhasilan. “Saya dibantu dengan team saya yaitu team dari Fakultas Bisnis Hukum Dan ILmu Sosial (FBHIS) yang beranggotakan 12 anak dengan ketua nya yaitu Maygi Angga dari Prodi Ilmu komunikasi dan juga dosen pembimbing dari kepala kemahasiswaan fakultas yaitu bapak Fery,” tutur anggotan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FBHIS itu.
Desa Sumbersari sangat cocok dalam realisasi progam PHP2D. “Kami sepakat untuk memilih desa Sumbersari atau yang akrab dipanggil desa telur bebek dimana itu nanti kita akan mengembangkan jual beli bebek dengan cara yang lebih modern tentunya serta fokus utama kami yaitu kepada pengolahan bulu bebeknya, secara mitra yang kami tuju juga sangat pro sekali dengan ide kami ini,” ujarnya saat ditanyai Jurnalis Prodi Hukum.
PHP2D menciptakan produk baru. “Di desa tersebut kami sudah membuat timeline atau jadwal yang sangat rinci, kegiatan kami distart mulai awal juli hingga bulan ini, saat ini sudah memasuki tahap pembelajaran foto produk serta simulasi produk tidak lain yaitu aneka kreasi atau produk yang dibuat dari bulu bebek,” jelasnya.
Ia berharap progam tersebut bisa bermanfaat. “Harapan ke depan saya adalah ide dan juga usaha yang sudah kami kemas nantinya bisa diteruskan dan benar benar bisa dimanahkan kepada pihak desa, selain itu juga membawa kampung bebek ini tidak hanya sebagai penghasil telur bebek saja namun sebagai store kerajinan dari bulu bebeknya juga,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana