Hukum.umsida.ac.id – Niken Nurcahyani, mahasiswa Program Studi Hukum Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS), meraih predikat Wisudawan Berprestasi pada Wisuda Ke-46 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Prestasi ini diraih berkat risetnya yang sukses meraih pendanaan P2MW DIKTI 2023. Riset tersebut berfokus pada Peningkatan Kapasitas Ekonomi UMKM melalui Kepemilikan Hak Merek dan Paten.
Niken mengungkapkan bahwa motivasi awalnya mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-AI) adalah untuk menantang diri dan memperoleh pengalaman dalam dunia penelitian.

“Saya ingin menambah wawasan dan membuktikan bahwa meskipun baru pertama kali, kami mampu menghasilkan karya yang bermanfaat,” ungkapnya.
Riset yang dilakukan Niken bersama tim ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman UMKM tentang pentingnya hak merek dan paten sebagai sumber pendanaan alternatif.
Baca juga: Wisudawan Berprestasi yang Lolos 3 Pendanaan Dikti
Hak Merek dan Paten: Kunci Peningkatan Daya Saing UMKM
Dalam risetnya, Niken menjelaskan bahwa kepemilikan hak merek dan paten memberikan perlindungan hukum kepada UMKM dan meningkatkan daya saing mereka.
“Dengan memiliki hak merek dan paten, UMKM dapat melindungi produk mereka dari pemalsuan dan persaingan tidak sehat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa merek dan paten juga dapat meningkatkan kepercayaan pasar, memperkuat posisi produk, serta membuka peluang pendanaan melalui jaminan fidusia.
Proses riset ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang dihadapi UMKM, khususnya terkait rendahnya pemahaman mengenai hak kekayaan intelektual.
Niken dan timnya kemudian melakukan kajian literatur dan menganalisis contoh kasus UMKM yang berhasil memanfaatkan merek dan paten.
“Kami memfokuskan riset pada UMKM karena persaingan merek di kalangan mereka sangat ketat,” jelasnya.
Setelah melalui beberapa tahap revisi, riset ini berhasil lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan dari DIKTI.
Tantangan terbesar yang dihadapi Niken dan tim adalah menyusun artikel ilmiah dengan data dan referensi yang relevan.
“Kami perlu menyatukan data yang banyak dan pastikan analisisnya kuat,” kata Niken.
Selain itu, menyesuaikan dengan format ilmiah yang ketat juga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang baru pertama kali mengikuti kompetisi akademik seperti ini.
Lihat juga: Fenty Raih Wisudawan Berprestasi Berkat Inovasi PKM-AI tentang Merek dan Paten UMKM
Pelajaran Berharga dan Harapan untuk Masa Depan

Momen paling berkesan bagi Niken adalah saat artikel mereka dinyatakan lolos pendanaan.
“Melihat hasil kerja keras kami diakui membuat kami semakin termotivasi untuk terus berkembang,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya proses kolaboratif dalam tim, yang membuat mereka bisa mengatasi berbagai tantangan.
Niken berharap bahwa risetnya dapat memberikan kontribusi nyata untuk pengembangan UMKM di Indonesia.
“Saya berharap bisa terus memperdalam penelitian tentang UMKM dan kekayaan intelektual,” ujarnya.
Selain itu, ia ingin berperan aktif dalam pengabdian masyarakat untuk membantu UMKM memahami pentingnya perlindungan merek dan paten.
Niken pun memberi pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti kompetisi akademik.
“Jangan takut mencoba, dan jangan fokus pada hasil, tapi nikmati proses belajar dan berkembangnya,” pesannya.
Ia percaya bahwa pengalaman yang diperoleh dalam mengikuti kompetisi akademik akan sangat berharga bagi masa depan.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah

















