Hukum.umsida.ac.id – Pelantikan Eksekutif BEM dan Hima se Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FBHIS Umsida) periode 2024/2025 resmi digelar dengan penuh hikmat bertepat di Aula Mas Mansyur pada Jum’at (08/11/2024).
Dalam pelantikan tersebut, hadir berbagai pejabat kampus mulai dari Wakil Rektor, Wakil Dekan, Ketua Program Studi FBHIS, dosen, hingga perwakilan mahasiswa yang terdiri dari anggota BEM dan Himpunan Mahasiswa (HIMA).
Dalam sambutannya, Dr Nurdiansyah MPd Warek 3 Umsida menyampaikan betapa pentingnya peran BEM dalam mendukung visi misi fakultas serta universitas secara umum.
“FBHIS memiliki 15 target prestasi yang diharapkan dapat dicapai hingga tahun 2025. Beberapa target di antaranya mencakup peningkatan capaian akademis, kegiatan kemahasiswaan, dan kontribusi nyata terhadap Masyarakat,” ungkapnya.
Salah satu program penting yang disampaikan adalah Pengembangan Kreativitas Mahasiswa (PKM), terutama dalam hal penulisan karya ilmiah yang dapat membantu mahasiswa lulus tanpa harus menulis skripsi.
Mendukung program kreativitas mahasiswa
Program ini diharapkan dapat memberi kemudahan bagi mahasiswa yang aktif berprestasi. “Untuk adik-adik mahasiswa, manfaatkan peluang ini untuk mengasah kemampuan menulis dan konsentrasi pada keterampilan yang dirasa mampu dikembangkan,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif mahasiswa dalam meraih prestasi di tingkat fakultas maupun program studi.
Selain itu, kabar gembira dating dari Program Studi Hukum. Diharapkan pada tahun depan, program studi ini akan mendapatkan akreditasi unggul.
Ini tentu saja menjadi pencapaian yang sangat dinantikan oleh seluruh sivitas akademika FBHIS, khususnya mahasiswa dan dosen di Program Studi Hukum.
“Akreditasi unggul ini adalah bukti nyata komitmen fakultas dalam menjaga kualitas pendidikan yang bermutu tinggi bagi para mahasiswa,” lanjut Wakil Rektor 3 itu.
Beliau juga mengingatkan pentingnya organisasi kampus sebagai sarana pengembangan diri bagi mahasiswa.
“Organisasi dalam kampus harus bisa memberikan manfaat yang nyata bagi mahasiswa dan masyarakat. Jika dalam organisasi, mahasiswa tidak merasakan manfaat yang signifikan, maka mahasiswa berhak menyampaikan masukan atau bahkan protes kepada BEM. Oleh karena itu, pengurus BEM periode ini diharapkan mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan bisa memberi manfaat yang maksimal bagi mahasiswanya,” terangnya.
Ia juga menekankan agar program kerja yang dijalankan oleh BEM bukan hanya sekadar kegiatan rutinitas. Program kerja sebaiknya difokuskan pada isu-isu atau masalah yang dihadapi mahasiswa di lingkup fakultas atau kampus.
Baca juga: Penelitian Dosen Hukum Umsida Ungkap Masalah Legalitas Perdagangan Benda Virtual di Indonesia
Dengan cara ini, program-program tersebut dapat lebih relevan dan benar-benar membantu dalam menyelesaikan persoalan nyata yang dihadapi mahasiswa.
Gubernur BEM FA terpilih, M. Athoillah, dalam pidato pelantikannya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa yang telah mempercayakan amanah kepadanya. Ia berharap, amanah yang diberikan kepadanya bisa dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.
“Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa atas dukungannya. Kami akan bekerja keras untuk membuat BEM FA yang lebih baik, membawa perubahan positif, dan menjadi mitra aktif dalam menyuarakan aspirasi mahasiswa,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi Hukum, Ganendra Abhithah, menyampaikan orasinya dengan kutipan “Pacta sunt potentiora verbis” yang berarti “fakta dan bukti nyata lebih baik daripada hanya sekadar kata-kata.”
Kutipan ini mengandung pesan mendalam bahwa organisasi mahasiswa perlu menghasilkan karya nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh banyak orang. Tidak cukup hanya berjanji, HIMA Hukum berkomitmen untuk mewujudkan program yang konkret dan relevan bagi mahasiswa.
Lihat juga: Prodi Hukum Umsida berkolaborasi dengan Kemenkumham Jatim, Dorong Notaris Berintegritas dan Adaptif
Di sisi lain, Ketua HIMA Program Studi Manajemen, Ananda Ratih, turut berorasi dengan semangat kesetaraan gender.
Ia menyatakan, “Kita buktikan bahwa perempuan bisa dan berhak untuk menjadi pemimpin.” Ananda berharap agar kepemimpinannya dapat menjadi contoh bahwa peran perempuan dalam organisasi kampus semakin diakui.
Ia mengajak seluruh mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan, untuk aktif berkontribusi di bidang akademik maupun organisasi kampus.
Rangkaian acara pelantikan berlangsung dengan khidmat, penuh antusiasme dari para peserta yang hadir. Acara kemudian diakhiri dengan doa bersama sebagai harapan agar kepengurusan BEM yang baru ini dapat menjalankan tugas dengan amanah dan memberikan kontribusi positif bagi fakultas dan mahasiswa.
Diharapkan kepengurusan baru ini dapat membawa perubahan positif serta menyatukan semangat mahasiswa FBHIS untuk mencapai prestasi yang lebih gemilang di tahun-tahun mendatang.
Penulis: Ghefira Nisa A
Penyunting: Indah Nurul Ainiyah