Mahasiswa Hukum Harus Ambil Peran dalam Menghadapi Tantangan Kecerdasan Buatan (AI)

Hukum.umsida.ac.id – Mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen perubahan turut menyaksikan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang kini telah merambah hampir seluruh aspek kehidupan. Kecerdasan buatan (AI) telah berkembang dengan pesat dan telah merambah hampir seluruh aspek kehidupan.

Dari sektor pendidikan hingga transportasi, AI memberikan dampak yang sangat signifikan.

Tak terkecuali dalam dunia hukum, di mana AI dapat berpotensi menghadirkan tantangan baru yang belum pernah dibayangkan sebelumnya.

Mengingat kemajuan teknologi ini, peran mahasiswa dan akademisi hukum menjadi sangat penting, bukan hanya sebagai pengamat, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat menciptakan regulasi yang mengatur penggunaan AI.

Baca juga: Perlindungan Hukum bagi Pemegang Polis: Preventif dan Represif

Tantangan Hukum yang Diperkenalkan oleh AI

Pemanfaatan AI di berbagai sektor telah membawa banyak keuntungan, seperti efisiensi yang meningkat, pengambilan keputusan yang lebih cepat, serta kemampuan untuk mengolah data dalam jumlah besar dengan akurasi yang tinggi.

Sumber: Istimewa

Di dunia hukum, AI mulai diterapkan dalam sistem peradilan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dan bahkan untuk menganalisis bukti dengan lebih objektif.

Namun, di balik potensi positif tersebut, AI juga menghadirkan tantangan besar yang perlu dihadapi, salah satunya adalah ketidakpastian hukum.

Ketika sebuah kesalahan terjadi akibat penggunaan AI, siapa yang akan bertanggung jawab? Apakah itu pengembang AI, perusahaan yang menggunakan teknologi tersebut, atau bahkan sistem itu sendiri?

Ini menjadi masalah yang serius, terlebih jika kejadian tersebut menyebabkan kerugian yang besar.

Dalam konteks kendaraan otonom yang dikendalikan sepenuhnya oleh AI, misalnya, jika terjadi kecelakaan, siapa yang akan menanggung beban hukum?

Apakah pengemudi yang tidak ada, atau sistem yang seharusnya mengendalikan semuanya?

Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan adanya celah besar dalam sistem hukum yang perlu segera dijawab.

Dunia hukum perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, dan tanpa adanya regulasi yang jelas, potensi penyalahgunaan atau ketidakadilan akibat penggunaan AI semakin besar.

Lihat juga: Waspadai Pelanggaran Hak Cipta: Merekam Film di Bioskop Bisa Berujung Pidana

Peran Mahasiswa dan Akademisi Hukum dalam Menyongsong Era Digital

Mahasiswa dan akademisi hukum memiliki tanggung jawab besar dalam menghadapi dampak dari perkembangan AI ini.

Sumber: Istimewa

Sebagai calon penegak hukum masa depan, mereka tidak hanya bisa menjadi penonton dalam kemajuan teknologi, melainkan harus aktif dan kritis dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang timbul.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan literasi hukum mengenai AI.

Melalui riset dan penelitian, mahasiswa hukum dapat mengkaji berbagai dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan AI, baik dalam konteks hukum pidana, perdata, hingga hak asasi manusia.

Pengetahuan yang didapatkan ini kemudian dapat disebarluaskan kepada masyarakat, pembuat kebijakan, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mengedukasi mereka tentang pentingnya pengaturan yang adil dan manusiawi dalam pemanfaatan teknologi canggih ini.

Selain itu, mahasiswa hukum juga bisa berperan sebagai pengkritik terhadap regulasi yang ada.

Saat ini, belum ada aturan yang jelas mengenai penggunaan AI di Indonesia, dan hal ini bisa memicu ketidakpastian hukum.

Dengan menulis artikel ilmiah, opini, atau bahkan mengajukan argumen dalam forum publik, mahasiswa hukum bisa memperkenalkan perspektif hukum yang lebih komprehensif dan berbasis pada keadilan.

Kolaborasi Antar Disiplin Ilmu dalam Menghadapi AI

Sebagai upaya menghadapi perkembangan AI, penting bagi mahasiswa dan akademisi hukum untuk membangun kolaborasi interdisipliner dengan berbagai fakultas lain, seperti fakultas teknik, ilmu sosial, dan ekonomi.

Kolaborasi ini akan memperkaya wawasan tentang AI dan memungkinkan pengembangan solusi yang lebih holistik terhadap masalah-masalah yang muncul.

Kolaborasi antar disiplin ilmu ini dapat menciptakan pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknologi AI dan bagaimana penggunaannya seharusnya diatur.

Melalui sinergi ini, hukum tidak hanya akan menjadi alat untuk menegakkan keadilan, tetapi juga sebagai pedoman yang dapat menjamin keberlanjutan dan pengembangan teknologi yang bertanggung jawab.

Sebagai mahasiswa hukum, memiliki kesadaran akan pentingnya regulasi dalam dunia digital adalah sebuah langkah awal untuk membangun masa depan yang adil dan seimbang antara teknologi dan kemanusiaan.

Dengan sikap yang kritis, solutif, dan adaptif terhadap perubahan zaman, mahasiswa hukum dapat berperan aktif dalam menciptakan regulasi yang tidak hanya menanggapi masalah saat ini, tetapi juga yang akan datang.

Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, dunia hukum harus siap untuk menghadapi tantangan yang lebih kompleks.

Mahasiswa dan akademisi hukum, sebagai generasi yang akan datang, memiliki kesempatan dan kewajiban untuk tidak hanya mengamati, tetapi juga berperan serta dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk menghadapi zaman digital ini.

Penulis: Novita Fitri Wijayanti

Penyunting: Indah Nurul Ainiyah

Bertita Terkini

Viral Isu ODOL : Sopir Truck Diancam Penjara, Bagaimana Hukum Bertindak?
June 23, 2025By
Mahasiswa Hukum Bersiap Jadi Penegak Hukum Profesional
June 20, 2025By
Mahasiswa Melek Hukum: Pilar Utama Bangsa yang Tertib dan Adil
June 19, 2025By
Waspadai Pelanggaran Hak Cipta: Merekam Film di Bioskop Bisa Berujung Pidana
June 15, 2025By
Dosen Hukum Umsida Tanggapi Polemik Pertambangan Nikel di Raja Ampat: Harus Taat Akan Adanya Asas dan Berlandaskan Hukum
June 15, 2025By
Sukses! Alumni Hukum Umsida Ahmad Effendi Jadi Advokat dan Inspirasi Generasi
June 12, 2025By
UMSIDA Gelar Pelatihan Paralegal: Dakwah Pencerahan Menuju Keadilan dan Kemakmuran Masyarakat
May 28, 2025By
Bersama KOMNAS HAM RI, Prodi Hukum UMSIDA Bersinergi dalam Penyelenggaraan Layanan Pengaduan HAM di Kabupaten Sidoarjo
May 25, 2025By

Prestasi

Mahasiswa Hukum Berhasil Raih Prestasi Internasional the 6th Borobudur International Symposium
December 27, 2024By
Mahasiswa Hukum Sabet Juara 1 Lomba Debat Semarak 60th IMM
March 15, 2024By
Mahasiswa Hukum UMSIDA Ikut PMM-DN 2024
January 30, 2024By
Mahasiswa Hukum Borong Prestasi Lomba Video Sido Resik 2023 & Lomba Duta Pepelingasih 2023
December 27, 2023By
Mahasiswa Hukum Peroleh Karya Tulis Ilmiah Nasional Terbaik Dalam Ajang Call For Paper Formosa Publisher 2023
December 1, 2023By
Mahasiswa Hukum Juara 2 KTI ICAEC 2023
November 1, 2023By
Sembilan Mahasiswa Prodi Hukum UMSIDA Lolos MBKM ISS PKKM KEMENDIKBUDRISTEKDIKTI
October 31, 2023By
Dua Mahasiswa Hukum FBHIS UMSIDA Lolos Jurnal Terindeks Scopus!! Gak Bahayaa Taa?
October 30, 2023By