Umsida.ac.id – Sisi Lain Mahasiswa Disabilitas (SILAM.ID) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar sharing session untuk menggali aspirasi dan dukungan pembuatan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang penyandang disabilitas yang saat ini sedang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo. Sabtu (20/8).
Pada acara sharing session tersebut dilaksanakan di pelataran museum empu tantoelar, Jl Layang Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Dengan mengundang beberapa elemen organisasi mahasiswa (ormawa) dan penyandang disabilitas di Sidoarjo, yakni BEM Umsida, BEM Fakultas Se-Umsida, dan mahasiswa Univesitas Nahdatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA).
Adapun dari elemen penyandang disabilitas adalah dihadiri oleh LIRA Disability Care, PERTUNI Sidoarjo, PPCM Sidoarjo, PPDI Sidoarjo, AKTU Sidoarjo dan beberapa unsur civitas akademika lainnya.
Pada sambutannya, ketua SILAM.ID Kurnia Hidayat menjelaskan unsur civitas akademika dari Umsida, Silam.id dan komponen mahasiswa akan berkomitmen mendukung segera dibuatnya raperda penyandang disabilitas di Kabupaten Sidoarjo.
Shabil menerangkan akan pentingnya kesetaraan dan inklusifitas dalam kehidupan bermasyarakat dan lingkungan universitas. Karena pihak kampus juga harus mengakomodasi mahasiswa dari seluruh ragam disabilitas.
“Semoga dengan dibuatnya Perda ini, kawan-kawan penyandang disabilitas Sidoarjo dapat segera semua yang menjadi hak-haknya. Juga, khususnya untuk kampus umsida dapat segera membentuk unit layanan disabilitas (ULD) sebagai satuan organisasi yang akan memberikan akomodasi yang layak untuk mahasiswa disabilitas.” jelas dia.
Senada, Heri Cahyono ketua persatuan Tuna Netra Indonesia (pertuni) cabang Sidoarjo memberikan apresiasi kepada mahasiswa Umsida dan kawan-kawan organisasi penyandang disabilitas Sidoarjo yang turut berjuang untuk pembuatan Raperda disabilitas.
“Saya dari Pertuni mendukung sepenuhnya usulan perda disabilitas, untuk teknis dan proses bagaimananya komunikasi di dewan, kita manut saja dengan mas Majid dari LIRA. Karena beliau yang konsen dengan hal tersebut,” ujarnya.
Dukungan lain juga disampaikan langsung oleh Adhien mewakili organisasi Aksi Tuli (Aktu) Kabupaten Sidoarjo. Didampingi juru Bahasa isyarat (jbi) Adin penyandang disabilitas sensorik pendengaran itu menyampaikan dukungan dan aspirasinya.
“Usulan raperda disabilitas di sidoarjo ini sangat perlu untuk segera dibuat,” katanya menggunakan bahasa isyarat.
Kemudian ia meminta kepada kampus Umsida Sidoarjo juga harus dapat mengakomodir semua calon mahasiswa dari seluruh ragam disabilitas.
“Memang kami selama ini jika ingin berkuliah harus jauh keluar kota, sehingga harapan kami Umsida mampu memfasilitasi seluruh penyandang disabilitas yang ada di Sidoarjo, apabila ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tegasnya”.
Sementara itu, Abdul Majid ketua LIRA Disability Care (LDC) memberikan apresiasi kepada Silam.id dan merasa bangga dapat menjalin diskusi bersama kawan-kawan organisasi penyandang disabilitas Sidoarjo.
“Realisasi pembuatan perda disabilitas kabupaten sidoarjo ini akan membuktikan good will dan political will dari pemerintah dan juga DPRD Sidoarjo dalam mengakomodir aspirasi difabel se Sidoarjo.” Pungkasnya. (M.Asrul).